Selasa, 06 April 2010

PENANGANAN MUATAN

Garis deck
ditampilkan di sini hanya untuk ilustrasi. Biasanya jarak antara garis geladak dan tanda Plimsoll lebih besar dari yang ditampilkan di sini. Jarak antara garis geladak dan tanda dimana kapal tersebut dimuat adalah Freeboard tersebut. Tanda diperlukan untuk secara permanen tetap ke bagian tengah kapal kapal di kedua sisi lambung dan dicat dengan warna yang kontras dengan warna lambung.
LTF – Lumber, Tropis Segar – Ini adalah konsep dimana kapal dapat membawa beban ketika kayu di zona Segar Tropis ditunjuk.
LF – Kayu, segar – ini adalah draft kapal yang dapat membawa beban ketika kayu di zona ditunjuk segar.
LT – Lumber, Tropis – Ini adalah draft kapal yang dapat membawa beban ketika kayu di zona tropis yang ditunjuk.
LS – Lumber, Summer – Ini adalah draft kapal yang dapat membawa beban ketika kayu di zona Summer ditunjuk.
LW – Lumber, Musim Dingin – Ini adalah draft kapal yang dapat membawa beban ketika kayu di zona Winter ditunjuk.
LWNA – Lumber, Musim Dingin, Atlantik Utara – Ini adalah draft kapal yang dapat membawa beban ketika kayu di Musim Dingin zona Atlantik Utara yang ditunjuk.
F – Segar – Ini adalah konsep dimana kapal dapat memuat jika tidak membawa kayu di zona ditunjuk segar.
TF – Tropis, segar – ini adalah draft yang dapat memuat kapal jika tidak membawa kayu di zona ditunjuk Tropis Segar
F – Segar – Ini adalah konsep dimana kapal dapat memuat jika tidak membawa kayu di zona ditunjuk Fr

PELAYARAN DATAR

Penandaan posisi duga

Aturan-aturan penting dalam hal penandaan posisi duga adalah sebagai berikut :
Segera sesudah melukis garis haluan atau menentukan posisi, harus diberi tanda.
Tulisan tidak boleh menutupi garis, tanda-tanda untuk menunjukkan posisi pasti dan posisi yang sedang dijalani harus ditulis mendatar.
Tanda-tanda yang menunjukkan arah dan kecepatan sepanjang garis haluan, harus ditulis searah dengan garisnya.
Garis haluan diberi simbol C (Coarse = haluan) dengan 3 digit/angka yang menandakan derajat haluan sejati, ditempatkan di atas garis haluan.
Tanda yang menyatakan kecepatan rata-rata sepanjang garis haluan adalah S (Speed = kecepatan) diikuti dengan angka berapa kecepatan yang ditunjukkannya, umumnya dalam knot (mil per jam). Tanda ini ditulis dibawah dari garis haluan, biasanya persis di bawah tanda haluan.
Jika posisi duga dilukis sebagai suatu pengembangan perencanaan menurut gerakan kapal dimana jaraknya telah diketahui, kecepatan kapalsebelum berangkat juga telah diketahui, jika ingin memberi tanda posisiduga menurut jaraknya maka tulislah dengan simbol D (Departure =keberangkatan) diikuti dengan jarak dalam mil, ditempatkan di bawahgaris haluan.
Semua tanda harus ditulis dengan jelas dan rapih.
Simbol untuk posisi fix (pasti) adalah sebuah titik yang berada di dalam lingkaran kecil (contoh penulisan : ȧ), waktu ditulis secara mendatar di dekatnya (jika posisi berada pada pertemuan dua garis baringan yang berbeda maka penulisan titik dapat diabaikan).
Simbol untuk Running fix, disingkat R Fix (posisi yang sedang dilayari) adalah sama dengan simbol Fix (posisi pasti) tetapi huruf R Fix diikuti dengan menulis waktunya. Sedangkan simbol untuk posisi duga adalah setengah lingkaran kecil mengelilingi titik kecil pada segmen garis haluan, waktu ditulis dekat dengan sudutnya secara mendatar. Titik pada posisi fix, running fix, sebaiknya kecil saja dan rapih.Sebagai tambahan atas simbol dan penandaan, ada 6 aturan dasar yang akan menuntun seorang navigator tetang kapan penentuan posisi duga dan pembuatan garis haluan dilakukan, yaitu :
Penentuan posisi duga harus dibuatkan jelas kapan waktu dilaksanakannya dalam setiap jam.
Penentuan posisi duga harus dibuat setiap perubahan haluan dilakukan.
Penentuan posisi duga harus dibuat ketika perubahan kecepatan kapal dilakukan.
Penentuan posisi duga harus dibuatkan jelas kapan waktu ditetapkannya posisi pasti atau “running fix”.
Penentuan posisi duga harus dibuatkan jelas kapan waktunya ketika hanya diperoleh satu garis baringan.
Suatu garis haluan yang baru harus dibuat dari posisi yang pasti atau “running fix” segera setelah diketahui pasti kedudukannya di peta.

ILMU PELAYARAN

Ilmu Pelayaran
.fullpost{display:inline;}
Ilmu Pelayaran ialah suatu ilmu pengetahuan yang mengajarkan cara untuk melayarkan sebuah kapal dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan selamat aman dan ekonomis. Disebabkan pengaruh laut, misalnya ombak, arus, angin, maka jarak yang terpendek belum tentu dapat ditempuh dalam waktu yang tersingkat. Dapat saja terjadi bahwa jarak yang panjang adalah pelayaran yang baik ditempuh dalam waktu yang lebih singkat karena dalam pelayarannya mendapat arus dari belakang.Jadi, didalam menentukan pelayaran yang akan ditempuh, kapal haruslah diperhatikan faktor faktor cuaca, keadaan laut, sifat sifat kapalnya sendiri, dan faktor lainya sehingga diperoleh suatu rencana pelayaran yang paling ekonomis dan cukup aman. Secara garis besar ilmu pelayaran dapat dibagi atas : Ilmu Pelayaran Datar, yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakannda benda bumiawi (Pulau, Gunung, Tanjung, Suar, dlsb),sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu tempatketempat lain, Ilmu Pelayaran Astronomis, Yaitu Ilmu Pelayaran yang menggunakan benda benda angkasa (Matahari, Bulan, Bintang,dlsb), sebagai pedoman dalam membawa kapal dari satu tempatketempat lain, Navigasi Electronics, Yaitu Ilmu Navigasi yang berdasarkan atas alat alat elektronika seperti radio pencari arah (RDF). RADAR,LORAN, DECCA, dlsb

P2TL

ATURAN 1 Pemberlakuan(a) Aturan-aturan ini berlaku bagi semua kapal di laut bebas dan di semua perairan yang ada hubungannya dengan laut bebas yang dapat dilayari oleh kapal-kapal laut.(b) Ttidak ada sesuatupun dalam aturan-aturan ini akan menghalangi berlakunya aturan-aturan khusus yang dibuat oleh penguasa yang berwenang atas pelabuhan-pelabuhan,bandar-bandar,sungai-sungai,danau-danau,perairan pedalaman yang ada hubungannya dengan laut bebas yang dapat dilayari oleh kapal-kapal laut.Aturan-aturan khusus demikian harus semirip mugkin dengan aturan-aturan ini.(c) Tidak ada sesuatupun didalam Aturan-aturan ini akan menghalangi berlakunya aturan-aturan khusus apapun yang dibuat pemerintah setiap Negara sehubungan dengan penerangan-penerangan kedudukan dan penerangan penerangan isyarat.sosok-sosok benda atau isyarat-isyarat suling tambahan bagi kapal-kapal perang dalam iring-iringan ,atau sehubungan penerangan-penerangan kedudukan atau penerangan-penerangan isyarat atau sosok-sosok benda tambahan bagi kapal-kapal ikan yang sedang menangkap ikan sebagai suatu armada.Penerangan-penerangan kedudukan atau penerangan-penerangan isyarat,sosok-sosok benda atau isyarat-isyarat suling tambahan ini,sejauh mugkin,harus sedemikian rupa sehingga tidak terkelirukan dengan setiap penerangan,sosok benda atau isyarat yang diharuskan atau dibolehkan ditempat lain maupun didalam aturan-aturan ini.(d) Tata pemisahan lalulintas dapat diterima secara sah Oleh organisasi untuk memenuhi maksud Aturan-aturan ini.(e) Manakala pemerintah yang bersangkutan berpendapat bahwa sebuah kapal dengan konsruksi atau kegunaan khusus tidak dapat sepenuhnya memenuhi ketentutan dari aturan-aturan ini,sehubungan dengan jumlah,tempat jarak atau busur tampak dari penerangan penerangan atau sosok-sosok benda,maupun sehubungan dengan penempatan dan sifat-sifat khas dari alat-alat isyarat bunyi,tanpa menghalangi tugas khusus kapal itu,maka kapal yang demikian harus memenuhi ketentuan - ketentuan lain yang berhubungan dengan jumlah,tempat,jarak atau busur tampak penerangan-penerangan atau sosok-sosok benda,maupun sehubungan dengan penempatan dan sifat-sifat khas dari alat-alat isyarat bunyi,tanpa mengganggu fungsi khusus kapal,kapal demikian harus memenuhi ketentuan-ketentua lain semacam itu yang berkenaan dengan jumlah,letak,jarak atau busur tampak penerangan-penerangan atau sosok-sosok benda,mupun berkenaan dengan penempatan dn sifat-sifat khas alat-alat isyarat bunyi,yang menurut pendapat Pemerintahnya bahwa bagi kapal tesebut ketentuan-ketentuan itu adalah yang paling sesuai dengan aturan-aturan ini.
Aturan 2
Tanggung Jawab
(a) Tidak ada susuatupun dalam aturan ini yang membebaskan setiap kapal,atau pemilik atau nakhoda atau awak kapalnya ,atas akibat-akibat setiap kelalaian untuk memenuhi aturan aturan ini atau atas kelalaian seiap purba jaga yang dipandang perlu menurut kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan para pelaut atau oleh keadaan-keadaan khusus.
(b) dalam menafsirkan dan memenuhi aturan-aturan ini harus benar-benar memperhatikan semua bahaya navigasi dan bahaya tubrukan.serta setiap keadaan khusus.termasuk keterbatasan-keterbatasan dari kapal-kapal yang terlibat,yang dapat memaksa menyimpang dari aturan-aturan ini untuk menghindari dari bahaya mendadak.

PENANGANAN MUATAN

Penjelasan secara singkat bagaimana prosedur – prosedur
Tank cleaning di kapal tanker
Fumigasi di ruangan – ruangan kapal
Memuat barang berbahaya di kapal
Tank cleaning di kapal tanker :
Tank Cleaning dilakukan dengan
menggunakan air panas atau air laut dengan menggunakan alat disebut Butterworth Machine dan dibilas dengan air tawar. Pelaksanaan di laut lepas dgn persyaratan :
Kapal dalam pelayaran:
Dilakukan pada jarak lebih dari 50 mil dari daratan terdekat
Limbah buangan tidak boleh lebih dari 60 ltr/mil
Jumlah minyak yang buang dalam pelayaran tidak boleh melebihi 1/15.000 jumlah cargo DWT.
Drop valve semua dibuka serta katup – katup dan cerat unk drying tangki dan pipa – pipa
Filter – filter di pumproom dibersihkan
Mooping
Kegiatan dicatat di deck logbook dan oil record book.
Gas freeing diperlukan pada saat :
sebelum memuat, sehabis bongkar untuk tank cleaning
persiapan masuk dock, sehabis memuat muatam cairberbahaya, memasuki ruang tertutup, pengecekan atau survey.
Fumigasi di ruangan kapal
Crew kapal dievakuasi
Mesin dimatikan (blower dimatikan)
Generator dimatikan
Kemudian kapal / ruangan kapal ditutup dan obat fumigasi disebar ditunggu ± 10 jam
Memuat barang berbahaya :
mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari jenis muatan berbahaya dan resiko yang mungkin terjadi dalam pengangkutannya di kapal
memberikan label, tanda berbahay sesui dengan kelasnya
penempatannya harus terpisah antara satu dengan yang lainnya
Cara membersihkan tangki untuk muatan minyak kelapa sawit.
Tangki dibersihkan menggunakan butter worth machine dengan tekanan air ± 12 kg / cm2.
Sebelumnya air diheating terlebih dulu (± 82°C) baru disemprotkan.
Cyclus butter worth diulang hingga 4 kali dengan setingan untuk seluruh permukaan tangki.
Pompa air laut yang tersisa di tanki ke slop tank.
Bersihkan menggunakan air tawar dengan disemprotkan menggunakan butter worth machine, tanpa harus diheating(2 s/d 3 cycle).
Pompa air tawar yang tersisa di tangki ke slop tank.
Lakukan gas freeing, cek kadar O2, combustible gas dan toxic gas.
Cek dinding tangki dan bersihkan dengan menggunakan solvent.
Keringkan dan tangki siap untuk dimuati.
Tighnest Test Certifikate : adalah sertifikat untuk kekedapan tangki terhadap udara dan cairan. Dapat dilakukan dengan dua metoda, yaitu :
Udara bertekanan (± 4 psi)
Air, hingga mencapai lubang udara.
Untuk muatan palm oil pipa heating coil harus terpasang dengan tujuan :
untuk memanaskan muatan sebelum dibongkar sehingga pompa tidak berat memompa palm oil. Pipa heating coil tidak dipakai / muatan tidak di heating apabila pelabuhan bongkar dekat dan berada di daerah tropik. Dengan pemanasan muatan maka palm oil tidak membeku terutama di daerah winter.
Latihan Soal:
Suatu tangki berkapasitas 1200 m3 akan dimuati minyak kelapa sawit dari port klang tujuan Amsterdam pada bulan Desember. Suhu saat muat 35°C, Bj = 0,51 dan suhu bongkar nantinya diminta 55°C, sehingga selama 15 gari pelayanan harus dipanaskan dengan pemanasan 0,1% setiap 1°C (tinggi tangki 10 meter).
Hitung ullage pada saat muat, agar dapat memuat palm oil sebanyak-banyaknya.
Jawab :
Terjadi kenaikan suhu = 55°-38° = 17°C
Kapasitas tangki = 1200 m3
Kapasitas tangki sebelum dipanaskan 17°C = 0,1% ´ 17 ´ 1200 m3 = 20,4 m3
Volume innage = 1200 – 20,4 = 1179,6 m3
Jarak innage = = 9,53 m
Jarak ullage pada saat muat
= 10 – 9,53 m = 0,17 m
Cara melakukan tank cleaning di kapal tanker yang akan memuat avtur :
· Tight test, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
Test kekedapan dengan memakai air laut ( water tight test ) . tanki diisi air laut hingga penuh dan mencapai pipa udara, lalu diperiksa apakah terdapat bagian bagian tanki yang bocor. Cara ini paling murah, tetapi memakan waktu lama.
Test kekedapan yang memakai tekanan udara melalui pipa udara dimasukan tekanan udara 4 psi, dan pada pengisian udara dihentikan, lalu ditunggu beberapa saat apakhah penunjukan manometer turun, jika turun berarti ada kebocoran, jika tetap berarti tanki kedap.
·Tiap tanki dibersihkan dengan menggunakan air laut atau air panas dengan menggunakan alat yang disebut “ Butterworth “.
·Untuk selanjutnya dibilas dengan menggunakan air tawar.
·Kemudian dilakukan pengeringan ( Drying ), free gas dan mopping dan setelah selesai kapal siap muat
Cara melakukan free gas :
1.Tanki dikeringkan dari muatan minyak, semua kran hisap (suction valve) didalam cargo tank harus ditutup dan pipa cargo dialiri air laut dengan kecepatan sedang.
2.stern lines harus ikut dibilas.
3.Air bilasan yang berminyak harus ditampung di sludge tank jangan dibuang dilaut.
4.setelah saluran pipa minyak, semua suction valve didalam tanki harus ditutup rapat.
5.Membersihkan pipa heating coil dengan dorongan uap.
6.Kemudian gasenjector dioperasikan pada setiap cargo tank secara bergantian masing masing selama ± 2 jam tergantung besar kecilnya cargo tank, selama ityu tutup tanki tidak dibuka.
7.Setelah itu kandungan gas didalam tanki diukur dengan explosimeter , bila sudah pada atau dibawah batas aman maka tutup tanki dapat dibuka .
8.Setelah itu dipasang blower / kipas angin pada setiap tanki untuk memasukan udara ± 2 jam.
9.Bila kandungan gas tanki sudah pada batas aman bagi orang / perkerja masuk tanki diberiakn, gas free certificate bagi tanki yang bersangkutan.
Guna document Dry Certificate:
Merupakan tanda / surat pengesahan bahwa tanki benar benar telah kering.
Gunanya document Tightness Cetificate :
Merupakan tanda / surat bukti pengesahan bahwa tanki benar benar kedap.
Cara mengukur API Gravity ( American Pretroleum Indrustry ) adalah :
API Gravity = 141,5 – 131,5 BJ = SG (specific grafity)
BJ
Cara mengambil sampling minyak didalam tanki yaitu:
Buka manhole / hacth cover tanki, kemudian ditimba dengan, menggunakan sample cans dan masukan kedalam botol sample.
Cara menghitung ullage muatan minyak adalah :
Perhitungan volume muatan cair dalam tangki dilakukan dengan mengukur “ullage” untuk mendapatkan “innage” Volume innage x SG (berat jenis) = berat minyak
Rumus
: volume ( dalam m³ ) x BJ = berat (dalam metric ton)
: Volume ( dalam cft ) : SF = berat ( dalam long ton )
: 1 long ton = 1016 kg = 2240 lbs.
Ullage :Jarak tegak dari puncak tangki ke permukaan minyak / muatan cair.
Innage :Jarak tegak dari dasar tangki permukaan minyak/ muatan cair.
Guna”NOTICE OF READINISS (NOR) pada kapal Tanker adalah : “sebagai bukti outentik/certificate yang diserahkan Nahkoda kepada agent, pada saat kapal tiba di pelabuhan, yang menyatakan bahwa kapal siap untuk kegiatan bongkar muat”
Guna“TANKER TIME SHEET” adalah untuk menentukan lamanya setelah dikeluarkanya Notice of readiness.
Pompa stripper di gunakan apabila pembakaran minyak didalam tengki tinggal sedikit atau hampir habis dan biasanya digunakan untuk stripping.
Cara menghitung dan merencanakan tingginya ullage dalam pemuatan minyak kelapa sawit:
Karena dalam pemuatan minyak kelapa sawit dilakukan pada temperatur kurang lebih 10ºC dengan SG = 0,8965 maka harus diperhitungkan pemuatannya setiap kenaikan temperature 1ºC.
Diatur ullage tanki yang besarnyakurang lebih 1,5 % volume tanki mengingat pemuaian kelapa sawit bila dipanaskan.
Pemuatan latex didalam tanki tidak memerlukan ullage karena :
Dengan adanya ullage akan membuat latex berjamur / bulukan .
Latex tidak boleh dipanaskan jadi tidak ada pemuaian.
Latihan Soal:
Sebuah tangki mempunyai luas permukaan 75 m² sedang diisi minyak memakai pipa dengan Ø (diameter) 200 mm. ullage sekarang 1,6 m dan akan diisi hingga mencapai ullage = 0,8 m.
Hitung : waktu yang diperlukan jika kecepatan mengalir minyak dalam pipa = 1,75 m/dtk.
Jawab :
Untuk mencapai ullage 0,8 masih diperlukan pengisian minyak setinggi:
1,6 m – 0,8 = 0,8 m.
Volume minyak yangmasih harus diisikan :
0,8 m X 75 m² = 60 m³.
Luas penampang pipa = πR²
Ø pipa=200 mm ;R pipa = ½ X200 mm = 100 m =0,1 m
luas penampang :
22X0,1X0,1=0,031 m²
volume minyak dalam pipa perdetik
0,031 X 1,75 = 0,055 m³
jadi waktu yang diperlukan:
60 m³ : 0,055= 18 menit11 detik
Sebuah tangki ;V = 3000 cbm
dengan tinggi = 10 meter
Tangki tersebut akan diisi minyak Bj = 0,92
sebanyak = 2600 ton didalam pemuatan tersebut digunakan slang / hose Ø 20 cm dengan kecepatan mengalir minyak 2 meter / detik.
Hitung :
a) ullage
b) waktu yang diperlukan untuk memuat
Jawab :
Volume minyak =B =2600 = 2.826 cbm
Bj0,92
Volume tangki=3.000 cbm
Volume ullage=174 cbm
tinggi ullage = 174X 10 meter=0,58 meter
3000
Ø 20 cm berarti R= 10 cm = 1/10 m
Luas penampang hose/slang=
π R²= 22 X 1 X 1 =22
71010700
volume minyak dalam slang perdetik =22 X 2meter
700
=44 cbm/detik
700
waktu yg diperlukan :
44= 2826×700 = 44.959detik
70044
= 44.959 = 12,5 Jam
3600
Penjelaskan secara singkat bagaimana prosedur – prosedur
Tank cleaning di kapal tanker
Fumigasi di ruangan – ruangan kapal
Memuat barang berbahaya di kapal
Tank cleaning di kapal tanker :
Tank Cleaning dilakukan dengan menggunakan air panas atau air laut dengan menggunakan alat disebut Butterworth Machine dan dibilas dengan air tawar. Pelaksanaan di laut lepas dgn persyaratan :
Kapal dalam pelayaran:
Dilakukan pada jarak lebih dari 50 mil dari daratan terdekat
Limbah buangan tidak boleh lebih dari 60 ltr/mil
Jumlah minyak yang buang dalam pelayaran tidak boleh melebihi 1/15.000 jumlah cargo DWT.
Drop valve semua dibuka serta katup – katup dan cerat unk drying tangki dan pipa – pipa
Filter – filter di pumproom dibersihkan
Mooping
Kegiatan dicatat di deck logbook dan oil record book.
Gas freeing diperlukan pada saat :
sebelum memuat, sehabis bongkar untuk tank cleaning
persiapan masuk dock, sehabis memuat muatam cairberbahaya, memasuki ruang tertutup, pengecekan atau survey.
Fumigasi di ruangan kapal
Crew kapal dievakuasi
Mesin dimatikan (blower dimatikan)
Generator dimatikan
Kemudian kapal / ruangan kapal ditutup dan obat fumigasi disebar ditunggu ± 10 jam
Memuat barang berbahaya :
mengetahui sifat fisika dan sifat kimia dari jenis muatan berbahaya dan resiko yang mungkin terjadi dalam pengangkutannya di kapal
memberikan label, tanda berbahay sesui dengan kelasnya
penempatannya harus terpisah antara satu dengan yang lainnya
Cara membersihkan tangki untuk muatan minyak kelapa sawit.
Tangki dibersihkan menggunakan butter worth machine dengan tekanan air ± 12 kg / cm2.
Sebelumnya air diheating terlebih dulu (± 82°C) baru disemprotkan.
Cyclus butter worth diulang hingga 4 kali dengan setingan untuk seluruh permukaan tangki.
Pompa air laut yang tersisa di tanki ke slop tank.
Bersihkan menggunakan air tawar dengan disemprotkan menggunakan butter worth machine, tanpa harus diheating(2 s/d 3 cycle).
Pompa air tawar yang tersisa di tangki ke slop tank.
Lakukan gas freeing, cek kadar O2, combustible gas dan toxic gas.
Cek dinding tangki dan bersihkan dengan menggunakan solvent.
Keringkan dan tangki siap untuk dimuati.
Tighnest Test Certifikate : adalah sertifikat untuk kekedapan tangki terhadap udara dan cairan. Dapat dilakukan dengan dua metoda, yaitu :
Udara bertekanan (± 4 psi)
Air, hingga mencapai lubang udara.
Untuk muatan palm oil pipa heating coil harus terpasang dengan tujuan :
untuk memanaskan muatan sebelum dibongkar sehingga pompa tidak berat memompa palm oil. Pipa heating coil tidak dipakai / muatan tidak di heating apabila pelabuhan bongkar dekat dan berada di daerah tropik. Dengan pemanasan muatan maka palm oil tidak membeku terutama di daerah winter.
Latihan Soal:
Suatu tangki berkapasitas 1200 m3 akan dimuati minyak kelapa sawit dari port klang tujuan Amsterdam pada bulan Desember. Suhu saat muat 35°C, Bj = 0,51 dan suhu bongkar nantinya diminta 55°C, sehingga selama 15 gari pelayanan harus dipanaskan dengan pemanasan 0,1% setiap 1°C (tinggi tangki 10 meter).
Hitung ullage pada saat muat, agar dapat memuat palm oil sebanyak-banyaknya.
Jawab :
Terjadi kenaikan suhu = 55°-38° = 17°C
Kapasitas tangki = 1200 m3
Kapasitas tangki sebelum dipanaskan 17°C = 0,1% ´ 17 ´ 1200 m3 = 20,4 m3
Volume innage = 1200 – 20,4 = 1179,6 m3
Jarak innage = = 9,53 m
Jarak ullage pada saat muat
= 10 – 9,53 m = 0,17 m
Cara melakukan tank cleaning di kapal tanker yang akan memuat avtur :
· Tight test, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
Test kekedapan dengan memakai air laut ( water tight test ) . tanki diisi air laut hingga penuh dan mencapai pipa udara, lalu diperiksa apakah terdapat bagian bagian tanki yang bocor. Cara ini paling murah, tetapi memakan waktu lama.
Test kekedapan yang memakai tekanan udara melalui pipa udara dimasukan tekanan udara 4 psi, dan pada pengisian udara dihentikan, lalu ditunggu beberapa saat apakhah penunjukan manometer turun, jika turun berarti ada kebocoran, jika tetap berarti tanki kedap.
·Tiap tanki dibersihkan dengan menggunakan air laut atau air panas dengan menggunakan alat yang disebut “ Butterworth “.
·Untuk selanjutnya dibilas dengan menggunakan air tawar.
·Kemudian dilakukan pengeringan ( Drying ), free gas dan mopping dan setelah selesai kapal siap muat
Cara melakukan free gas :
1.Tanki dikeringkan dari muatan minyak, semua kran hisap (suction valve) didalam cargo tank harus ditutup dan pipa cargo dialiri air laut dengan kecepatan sedang.
2.stern lines harus ikut dibilas.
3.Air bilasan yang berminyak harus ditampung di sludge tank jangan dibuang dilaut.
4.setelah saluran pipa minyak, semua suction valve didalam tanki harus ditutup rapat.
5.Membersihkan pipa heating coil dengan dorongan uap.
6.Kemudian gasenjector dioperasikan pada setiap cargo tank secara bergantian masing masing selama ± 2 jam tergantung besar kecilnya cargo tank, selama ityu tutup tanki tidak dibuka.
7.Setelah itu kandungan gas didalam tanki diukur dengan explosimeter , bila sudah pada atau dibawah batas aman maka tutup tanki dapat dibuka .
8.Setelah itu dipasang blower / kipas angin pada setiap tanki untuk memasukan udara ± 2 jam.
9.Bila kandungan gas tanki sudah pada batas aman bagi orang / perkerja masuk tanki diberiakn, gas free certificate bagi tanki yang bersangkutan.
Guna document Dry Certificate:
Merupakan tanda / surat pengesahan bahwa tanki benar benar telah kering.
Gunanya document Tightness Cetificate :
Merupakan tanda / surat bukti pengesahan bahwa tanki benar benar kedap.
Cara mengukur API Gravity ( American Pretroleum Indrustry ) adalah :
API Gravity = 141,5 – 131,5 BJ = SG (specific grafity)
BJ
Cara mengambil sampling minyak didalam tanki yaitu:
Buka manhole / hacth cover tanki, kemudian ditimba dengan, menggunakan sample cans dan masukan kedalam botol sample.
Cara menghitung ullage muatan minyak adalah :
Perhitungan volume muatan cair dalam tangki dilakukan dengan mengukur “ullage” untuk mendapatkan “innage” Volume innage x SG (berat jenis) = berat minyak
Rumus
: volume ( dalam m³ ) x BJ = berat (dalam metric ton)
: Volume ( dalam cft ) : SF = berat ( dalam long ton )
: 1 long ton = 1016 kg = 2240 lbs.
Ullage :Jarak tegak dari puncak tangki ke permukaan minyak / muatan cair.
Innage :Jarak tegak dari dasar tangki permukaan minyak/ muatan cair.
Guna”NOTICE OF READINISS (NOR) pada kapal Tanker adalah : “sebagai bukti outentik/certificate yang diserahkan Nahkoda kepada agent, pada saat kapal tiba di pelabuhan, yang menyatakan bahwa kapal siap untuk kegiatan bongkar muat”
Guna“TANKER TIME SHEET” adalah untuk menentukan lamanya setelah dikeluarkanya Notice of readiness.
Pompa stripper di gunakan apabila pembakaran minyak didalam tengki tinggal sedikit atau hampir habis dan biasanya digunakan untuk stripping.
Cara menghitung dan merencanakan tingginya ullage dalam pemuatan minyak kelapa sawit:
Karena dalam pemuatan minyak kelapa sawit dilakukan pada temperatur kurang lebih 10ºC dengan SG = 0,8965 maka harus diperhitungkan pemuatannya setiap kenaikan temperature 1ºC.
Diatur ullage tanki yang besarnyakurang lebih 1,5 % volume tanki mengingat pemuaian kelapa sawit bila dipanaskan.
Pemuatan latex didalam tanki tidak memerlukan ullage karena :
Dengan adanya ullage akan membuat latex berjamur / bulukan .
Latex tidak boleh dipanaskan jadi tidak ada pemuaian.
Latihan Soal:
Sebuah tangki mempunyai luas permukaan 75 m² sedang diisi minyak memakai pipa dengan Ø (diameter) 200 mm. ullage sekarang 1,6 m dan akan diisi hingga mencapai ullage = 0,8 m.
Hitung : waktu yang diperlukan jika kecepatan mengalir minyak dalam pipa = 1,75 m/dtk.
Jawab :
Untuk mencapai ullage 0,8 masih diperlukan pengisian minyak setinggi:
1,6 m – 0,8 = 0,8 m.
Volume minyak yangmasih harus diisikan :
0,8 m X 75 m² = 60 m³.
Luas penampang pipa = πR²
Ø pipa=200 mm ;R pipa = ½ X200 mm = 100 m =0,1 m
luas penampang :
22X0,1X0,1=0,031 m²
volume minyak dalam pipa perdetik
0,031 X 1,75 = 0,055 m³
jadi waktu yang diperlukan:
60 m³ : 0,055= 18 menit11 detik
Sebuah tangki ;V = 3000 cbm
dengan tinggi = 10 meter
Tangki tersebut akan diisi minyak Bj = 0,92
sebanyak = 2600 ton didalam pemuatan tersebut digunakan slang / hose Ø 20 cm dengan kecepatan mengalir minyak 2 meter / detik.
Hitung :
a) ullage
b) waktu yang diperlukan untuk memuat
Jawab :
Volume minyak =B =2600 = 2.826 cbm
Bj0,92
Volume tangki=3.000 cbm
Volume ullage=174 cbm
tinggi ullage = 174X 10 meter=0,58 meter
3000
Ø 20 cm berarti R= 10 cm = 1/10 m
Luas penampang hose/slang=
π R²= 22 X 1 X 1 =22
71010700
volume minyak dalam slang perdetik =22 X 2meter
700
=44 cbm/detik
700
waktu yg diperlukan :
44= 2826×700 = 44.959detik
70044
= 44.959 = 12,5 Jam
3600

stabilitas kapal

Stabilitas kapal
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Stabilitas kapal adalah kesetimbangan kapal pada saat diapungkan, tidak miring kekiri atau kekanan, demikian pula pada saat berlayar, pada saat kapal diolengkan oleh ombak atau angin, kapal dapat tegak kembali.
Salah satu penyebab kecelakaan kapal di laut ,baik yang terjadi di laut lepas maupun ketika di pelabuhan, adalah peranan dari para awak kapal yang tidak memperhatikan perhitungan stabilitas kapalnya sehingga dapat mengganggu kesetimbangan secara umum yang akibatnya dapat menbyebabkan kecelakaan fatal seperti kapal tidak dapat dikendalaikan, kehilangan kesetimbangan dan bahkan tenggelam yang pada akhirnya dapat merugikan harta benda, kapal, nyawa manusia bahkan dirinya sendiri. Sedemikian pentingnya pengetahuan menghitung stabilitas kapal untuk keselamatan pelayaran, maka setiap awak kapal yang bersangkutan bahkan calon awak kapal harus dibekali dengan seperangkat pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga kondisi stabilitas kapalnya sehingga keselamatan dan kenyamanan pelayaran dapat dicapai.
Daftar isi1 Titik penting dalam stabilitas kapal
2 Perangkat stabilitas kapal
2.1 Sirip lambung
2.2 Tangki penyeimbang
2.3 Sirip stabiliser
3 Lihat pula
4 Pranala luar
//
Titik penting dalam stabilitas kapal

Diagram stabilitas kapal, pusat gravitasi (G), pusat daya apung (B), dan Metacenter (M) pada posisi kapal tegak dan miring. Sebagai catatan G pada posisi tetap sementara B dan M berpindah kalau kapal miring.
Ada tiga titik yang penting dalam stabilitas kapal yaitu
G adalah titik pusat gravitasi kapal
B adalah titik pusat apung kapal
M adalah metacenter kapal
Perangkat stabilitas kapal

A bilge keel
Ada beberapa perangkat yang digunakan untuk meningkatkan stabilitas kapal yaitu:
Sirip lambung
Sirip lunas atau disebut juga sebagai Bilge keel berfungsi untuk meningkatkan friksi melintang kapal sehingga lebih sulit untuk terbalik. Biasanya digunakan pada kapal dengan bentuk lambung V.
Tangki penyeimbang
Merupakan tangki yang berfungsi menstabilkan posisi kapal dengan mengalirkan air balast dari kiri ke kanan kalau kapal miring kekiri dan sebalikanya kalau miring kekanan.
Sirip stabiliser
Sirip stabiliser merupakan sirip di lunas kapal yang dapat menyesuaikan posisinya pada saat kapal oleng